Minggu, 08 Juni 2008

kayanya aku dah bisa bikin rumus!

Rumusku:
Barangsiapa berteman dengan Agip tidak akan akrab!...........(rumus 1)
Agip tidak akan berperan signifikan dalam kehidupan seorang "teman".......(rumus 2)
Agip bukan prioritas untuk dijadikan sahabat........(rumus 3)
Memutuskan berteman dengan agip = Berani menerima resiko + rawan konflik.....(rumus 4)

Aku capek didiemin terus

Hahahahaha
baru selesai posting bawah, udah mulai jadi bintang sinetron lagi...
Makanya aku ga mau sok pake hikmah segala!!!

He SAID: "Haiii... agip... Makin Lebay aja neeee..."


Hahahahaha...sebuah lelucon yang dalam tapi tidak membuatku tertawa. Satir, dalam proses pendewasaan diri, menjadi pribadi yang dikenal, ramah lingkungan sosial, berjalan pula proses kebencianku pada diriku sendiri. Aku bagaikan hewan yang serba mengkonter segala hal baru yang terserak didepanku. Serba takut, serba sensitif. Segala makhluk yang tidak sesuai dengan inginku, kuanggap masalah. Norak, bukan?

Jadinya? Aku menganggap diriku seperti bintang sinetron, dan menganggap dunia ini hanya sesempit tempat shooting. Konflik yang dibuat-buat, hiperklimaks, semua dikendalikan perasaan. Dunia yang maha luas dengan keragaman dan keunikan masalah dan kenampakan sosialnya aku sulap menjadi setting shootingku. Peminian dunia ini termasuk penggeneralisasian kenampakan sosial tadi. Aku jadi tokoh utama di sana.

Aku capek jadi bintang sinetron kehidupan.Aku ingin seperti orang lain (bukannya aku mau menggeneralisasikan orang: katakanlah kebanyakan orang)yang tidak senantiasa mempermasalahkan hal yang bukan sebuah masalah.

Skenario kehidupan telah dibuat dengan apik oleh Tuhan. Aku cuma ingin menjalaninya dengan baik. Menjadi Agip yang mengalir, tetapi masih punya kemudi. Menjadi bintang film dalam skenario Tuhan. Bukan menjadi bintang sinetron dalam skenario hiperbolis yang dikarang sendiri... Sinting ngga sih? Jadi scriptwriter, sutradara, sekaligus jadi tokoh utama. EGOIS banget ternyata aku ini.

Aku tidak mau sok wise pada tulisanku kali ini. Pake hikmah-hikmah segala, kaya udah menjalani skenario dengan baik aja! Aku akan menjalani hidupku sebagai bintang film sekarang!!!! Ga perlu jadi orang lain untuk akting dengan Tuhan sebagai sutradara sekaligus scriptwriternya. Aku yakin, skenario Tuhan terlalu agung untuk sekadar mendapatkan Academy Awards atau Golden Globe.

agip, jangan kecewakan sutradara dan penontonmu, ya!